3. Saat ribuan bom sudah menerjang libanon dan tank israel udah ada yang hancur oleh rudal anti tank hizbullah. Media mainstream Amerika masih menganggap keadaan di libanon adalah "diujung peperangan"!! Gila bukan..
4. Setelah dibohongi berkali2 oleh media mainstream yang disetir oleh administrasi Bush. Rakyat AS sampai2 lebih percaya pada fake news show 'daily show' di comedy central. Ă…cara ini sampai mempengaruhi lebih separo voter muda di AS.
5. Saking takutnya media mainstream n administrasi bush akan media lain yang lebih transparan. Mereka sampai melarang Al jazeera english untuk masuk ke jaringan tv kabel AS. Yah inilah muka asli Free Of Speechnya Paman Sam.
Inilah Amerika dengan kebebasan berpendapat yang mutlak namun "terbatas".
Bagaimana di Indonesia? Di Indonesia sebetulnya kebebasan yang sudah kita dapatkan pasca reformasi (better than USA), media "kiri" yang dianggap haram di jaman sebelumnya sudah bisa kita temui hampir dimanapun, dari yang sosialis ampe paham anarkismepun ada lho.
Namun sekarang kembali kebebasan tersebut terenggut oleh yang namanya UU ITE.. (minus point). Seorang saya sangat ngga setuju dengan UU brekele itu.. Bakal bikin kondisi kebebasan berpendapat kita balik ke jaman ORBA.. a.k.a lebih buruk dari AS.
Media benar2 menjadi alat yang efektif untuk membentuk dan bahkan menghilangkan suatu opini.. Btw liat ndak kasus u know who kemarin. U know Who menggunakan media secara efektif dan terbukti dia mendapat gelar pakar dan berhasil membuat opini bahwa Blogger itu 'jahat'. Namun sayangnya dia membuat blunder saat dialog dengan Riyo, dia mengkambing hitamkan pers sbg penyebab kekisruhan kemarin. Sekarang media pun mulai mengambil sikap menjauh dari U know Who dengan tidak mengutip perkataannya dan bahkan mengurangi jadwal shownya di tivi, tentu saja ini akan berpengaruh ke krdibilitas U know Who ke publik. Senjata makan tuan kan.
Media itu ibarat pedang bila digunakan dengan benar bisa menjadi senjata yg mengerikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar