Saat Soeharto menjadi Pangdam inilah dia berkongsi dengan Liem Sui Liong dan Bob Hassan dan terlibat korupsi bisnis yang sempat diselidiki olkeh tim anti korupsi militer, dia dapat lolos dikarenakan pertolongan Jenderal Gatot Soebroto yang mengirimnya ke pendidikan perwira di bandung, mungkin inilah keberuntungan terbesar Soeharto, Posisinya yang telah tercemar karena skandal korupsi yang menyebabkan dia hanya melaju hingga pangkat Mayjend dan sakitnya dia disaat pertemuan informal dengan Jenderal A Yani, membuat dia selamat dari pembunuhan politik paling heboh di Indonesia yaitu G30S PKI.
Perjalanannya yang beruntung ini akan segera membawanya ke tampuk pimpinan republik Indonesia. Disaat Angkatan darat terjadi kekosongan kepemimpinan dan terlukanya Jenderal Nasution, membuat Soeharto menjadi satu2nya pilihan Nasution untuk menghadapi PKI. Disaat krisis berlangsung Soeharto diperintahkan mengambil alih fasilitas2 penting di Jakarta, setelah Jakarta berhasil diamankan mka Nasution yang dalam keadaan terluka dan dengan dibeking oleh intelejen barat memulai gerakanb politiknya dengan memaksa Soekarno mengganti KSAD kepada Soeharto karena satu2nya komandan tertinggi dibawahnya adalah Soeharto. Posisinya ini membuat dia menjadi bidak utama Nasution dan barat yang ingin mengganti Soekarno yang dianggap terlalu kiri. Adalah Supersemar yang melanggengkan langkah Soeharto ke Istana, dan dia dilantik menjadi presiden kedua RI pada 21 Maret 1968. Semula kepemimpinan baru ini diharapkan oleh generasi muda saat itu menjadi pembawa demokrasi dan kebebasan berpendapat yang ternyata selama 32 tahun justru menjadi lebih parah dari jaman Soekarno sampai ia dilengserkan di tahun 1998 kembali oleh kaum muda dan politisi yang dibeking oleh barat. Hingga pada saat ini dimana Soeharto sudah kritis, dia pun masih beruntung. Kekayaannya tidak terusik dan mungkin akan diampuni bik secara pidana dan perdata. Soeharto yang kritispun masih bisa BERUNTUNG.
Senin, 14 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar